Apa itu Periode Makiyah ?
Periode Makiyah adalah salah satu dari dua periode dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW di kota Makkah sebelum hijrah ke Madinah. Nama "Makiyah" berasal dari kata "Makkah", yaitu kota tempat Nabi Muhammad lahir dan memulai misinya sebagai Nabi.
Berikut adalah beberapa periode termasuk Makiyah beserta penjelasannya:
Awal Kenabian: Periode ini dimulai saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril di Gua Hira pada tahun 610 M. Periode ini ditandai dengan pengenalan ajaran-ajaran Islam awal kepada orang-orang di sekitar Makkah.
Penyampaian Rahasia: Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad secara rahasia menyampaikan pesan-pesan Islam kepada beberapa orang terdekatnya, termasuk keluarga dan sahabat dekatnya seperti Khadijah, Ali, Abu Bakar, dan Zaid bin Harithah.
Dakwah Terbuka: Pada periode ini, Nabi Muhammad mulai menyampaikan ajaran Islam secara terbuka kepada publik di Makkah. Ia memulai dakwahnya dengan menyampaikan ajaran Tauhid (keesaan Allah) dan mengingatkan orang-orang untuk meninggalkan penyembahan berhala.
Perlawanan dan Penindasan: Seiring dengan tersebarnya dakwah Islam, Nabi Muhammad dan para pengikutnya menghadapi penentangan dan penindasan dari kaum Quraisy, suku-suku lain di Makkah, dan mereka yang memiliki kepentingan ekonomi dan sosial terhadap agama pra-Islam. Selama periode ini, banyak Muslim yang mengalami penyiksaan dan perlakuan keras.
Boycott: Pada periode ini, kaum Quraisy memutuskan untuk mengisolasi keluarga dan pengikut Nabi Muhammad secara ekonomi dengan menjatuhkan sanksi dan memboikot mereka. Mereka dilarang berdagang atau menjalin hubungan dengan siapa pun yang terkait dengan Nabi Muhammad.
Periode Tahun Kesedihan: Periode ini dikenal sebagai "Tahun Kesedihan" karena pada tahun ini, Nabi Muhammad kehilangan sosok yang sangat dicintai yaitu istrinya, Khadijah, dan pamannya yang melindunginya, Abu Talib. Kehilangan ini memberikan tekanan dan kesedihan yang mendalam bagi Nabi Muhammad.
Isra' dan Mi'raj: Pada periode ini, Nabi Muhammad mengalami peristiwa Isra' dan Mi'raj, yaitu perjalanan malam yang luar biasa dari Makkah ke Yerusalem dan perjalanan spiritual ke langit. Peristiwa ini menambah kepercayaan dan kekokohan Nabi Muhammad serta para pengikutnya dalam menghadapi tantangan dakwah.
Periode-periode di atas adalah beberapa periode yang termasuk dalam periode Makiyah dalam kehidupan Nabi Muhammad di Makkah sebelum hijrah ke Madinah.
Selain periode Makiyah, terdapat periode Madaniyah dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah.
Berikut adalah beberapa periode yang termasuk dalam periode Madaniyah:
Hijrah: Hijrah adalah perpindahan Nabi Muhammad beserta para pengikutnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M. Hijrah merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam dan menjadi awal dari pembentukan masyarakat Islam di Madinah.
Pembentukan Negara Madinah: Setelah hijrah, Nabi Muhammad dan para pengikutnya membangun sebuah negara baru di Madinah yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Nabi Muhammad menjadi pemimpin politik dan spiritual yang memimpin komunitas Muslim di Madinah.
Perjanjian Madinah: Nabi Muhammad menyusun Perjanjian Madinah, sebuah perjanjian yang menetapkan kerjasama dan perlindungan antara Muslim dan suku-suku Arab dan Yahudi di Madinah. Perjanjian ini menjadi dasar bagi kerukunan antarumat beragama di Madinah.
Perang-perang dengan Makkah: Selama periode Madaniyah, terjadi beberapa pertempuran antara umat Islam di Madinah dengan Makkah. Contohnya adalah Perang Badar (624 M) dan Perang Uhud (625 M), di mana Muslim berhadapan dengan pasukan Makkah.
Pemberlakuan Hukum-hukum Islam: Selama periode Madaniyah, Nabi Muhammad menerima wahyu-wahyu yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum-hukum Islam. Hukum-hukum ini diterapkan dan diimplementasikan dalam masyarakat Madinah, mengatur masalah seperti hukum waris, perdagangan, keadilan, dan lain-lain.
Penyebaran Islam ke Luar Madinah: Selama periode Madaniyah, dakwah Islam tidak hanya terbatas di Madinah, tetapi juga meluas ke wilayah-wilayah sekitarnya. Nabi Muhammad mengirim utusan dan pasukan ke berbagai wilayah di Arab untuk menyebarkan ajaran Islam.
Perjanjian Hudaibiyah: Pada tahun 628 M, Nabi Muhammad mencapai perjanjian damai dengan Makkah yang dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini mengakhiri konflik antara Muslim dan Makkah selama beberapa tahun dan memungkinkan perkembangan Islam secara lebih luas.
Periode Madaniyah ini mencakup sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam dan menandai perkembangan dan konsolidasi agama Islam sebagai kekuatan politik dan sosial di Madinah dan sekitarnya.
Tentang Periode Makiyah dan Madaniyah dalam Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW mengalami dua periode penting dalam kehidupannya, yaitu periode Makiyah dan Madaniyah. Periode Makiyah merujuk pada masa kehidupan Nabi Muhammad di kota Makkah sebelum hijrah ke Madinah, sementara periode Madaniyah mencakup masa kehidupan beliau setelah hijrah ke Madinah. Kedua periode ini memiliki ciri khas dan peristiwa yang mempengaruhi perkembangan Islam secara signifikan.
Periode Makiyah:
Periode Makiyah dimulai dengan awal kenabian Nabi Muhammad pada tahun 610 M, ketika beliau menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril di Gua Hira. Pada periode ini, Nabi Muhammad secara rahasia menyampaikan pesan-pesan Islam kepada orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan sahabat dekat. Kemudian, Nabi Muhammad mulai menyampaikan ajaran Islam secara terbuka kepada publik di Makkah. Dakwah terbuka ini menghadapi perlawanan dan penindasan dari kaum Quraisy dan kelompok-kelompok lain yang memiliki kepentingan ekonomi dan sosial terhadap agama pra-Islam.
Periode Makiyah ditandai dengan ketegangan dan tantangan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Kaum Muslim menghadapi penentangan, penindasan, dan perlakuan keras, termasuk boikot ekonomi terhadap keluarga dan pengikut Nabi Muhammad. Pada "Tahun Kesedihan," Nabi Muhammad kehilangan istrinya, Khadijah, dan pamannya yang melindunginya, Abu Talib, yang memberikan tekanan dan kesedihan yang mendalam bagi beliau.
Meskipun menghadapi tantangan yang besar, periode Makiyah juga menyaksikan peristiwa penting seperti perjalanan Isra' dan Mi'raj. Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad mengalami perjalanan malam yang luar biasa dari Makkah ke Yerusalem dan perjalanan spiritual ke langit. Peristiwa ini menguatkan keyakinan Nabi Muhammad dan para pengikutnya dalam menghadapi rintangan dakwah.
Periode Madaniyah:
Periode Madaniyah dimulai dengan hijrah Nabi Muhammad dan para pengikutnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M. Hijrah menjadi titik awal pembentukan negara Madinah, di mana Nabi Muhammad menjadi pemimpin politik dan spiritual bagi umat Islam. Pembentukan negara Madinah memperlihatkan peralihan dalam peran Nabi Muhammad, dari seorang Nabi dan Rasul menjadi pemimpin masyarakat dan negara.
Salah satu peristiwa penting dalam periode Madaniyah adalah penandatanganan Perjanjian Madinah. Perjanjian ini dibuat antara Nabi Muhammad, Muslim, dan suku-suku Arab dan Yahudi di Madinah. Perjanjian ini menetapkan kerjasama, perlindungan, dan kesepakatan sosial-politik antara berbagai kelompok di Madinah. Periode Madaniyah juga melihat penyebaran ajaran Islam ke wilayah-wilayah sekitarnya, dengan pengiriman utusan dan pasukan untuk menyebarkan Islam.
Selama periode Madaniyah, Nabi Muhammad menerima wahyu-wahyu yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum-hukum Islam. Hukum-hukum ini diterapkan dan diimplementasikan dalam masyarakat Madinah, mengatur masalah seperti hukum waris, perdagangan, dan keadilan. Periode ini juga melibatkan beberapa pertempuran dengan Makkah, seperti Perang Badar dan Perang Uhud, di mana umat Islam di Madinah berhadapan dengan pasukan Makkah.
Kesimpulan:
Periode Makiyah dan Madaniyah dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad adalah dua fase yang signifikan dalam perkembangan Islam. Periode Makiyah mencakup periode di Makkah sebelum hijrah, di mana Nabi Muhammad dan pengikutnya menghadapi tantangan, penindasan, dan perlawanan dari musuh-musuh mereka. Di sisi lain, periode Madaniyah terjadi setelah hijrah ke Madinah, di mana Nabi Muhammad membangun negara Islam, mengatur masyarakat, dan menyebarkan ajaran Islam ke wilayah-wilayah sekitarnya.
Kedua periode ini memiliki peristiwa-peristiwa penting yang membentuk dan menguatkan Islam sebagai agama dan komunitas yang komprehensif. Dengan mengerti dan menghormati periode-periode ini, kita dapat memahami perjuangan Nabi Muhammad dan pengikutnya serta mengambil inspirasi dari mereka dalam mempraktikkan dan menyebarkan ajaran Islam di zaman kita saat ini.